Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bunda, surat ini sengaja saya tulis berharap
semoga bisa menjadi doa dan teman semangat bunda ketika telah tiba di Tanah SuciNya, dimana segala doa
dan harapan dikabulkan. Serta segala dosa dan kesalahan diampunkan pula
olehNya.
Bunda, begitu banyak yang ingin saya haturkan
kepada engkau. Begitu banyak yang ingin saya pinta dari engkau. Namun, jika
mengingat adanya saya, pantaskah saya meminta itu semua kepada engkau?
Bunda,
Sampai umur kami yang beranjak dewasa, kami masih
berpangku tangan padamu, merengek, dan selalu tanpa sadar meminta engkau agar
memaklumi segala kesalahan yang kami lakukan. Sementara apa balasan kami? Kami
meninggalkan engkau sendirian dirumah karena kesibukan kerja yang telah
menghimpit kami. Kami biarkan engkau merenangi hari-hari tanpa candaan kami. Sungguh,
engkau hanya berteman tv dan sepi. Bunda, maafkan kami, maafkan kami. Sungguh sampai
beratus, beribu kali maaf pun sepertinya tak akan mampu menghapus kesalahan
ini.
Bunda, katakan kepada saya apa yang engkau pinta
agar bisa mengganti kasih sayangmu kepada anakmu yang sepenuhnya belum berbakti
kepadamu ini.
Bunda, mengiringi perjalanan engkau ke Tanah
SuciNya, kami berdoa dan bersujud semoga
Allah senantiasa menaungi setiap langkah dan nafas bunda.
Semoga Allah
memudahkan setiap ibadah yang bunda jalankan.
Semoga Allah selalu memberikan
kesehatan dan kekuatan sejak berangkat sampai bunda tiba dirumah kita yang
tercinta ini.
Bunda, maka ketika telah duduk bersimpuh di tanah
Arafah ingatlah putra-putramu yang masih penuh kekhilafan ini.
Doakan kami,
keluarga kami, dan anak-anak kami agar Allah senantiasa mengampuni dosa2 kami,
menyelamatkan kami dari siksa nerakaNya, mengkaruniakan kami kepada kebaikan di
dunia dan akhiratNya.
Bunda, secarik kertas ini memang tak bernilai. Selembar
surat ini seperti tak berharga. Namun tidak mengapa bunda. Karena hanya dengan
tulisan selarik ini saya bisa mengungkapkan betapa saya sangat sayang sekali
kepada engkau. Betapa saya ingin sekali bersimpuh dipangkuanmu yang hangat
mengiringi ibadah bunda kehadiratNya.
Bunda, peluk hangat sayang kami untuk engkau. Semoga
kami akan berubah kepada kebaikan setelah kepulangan bunda. Kami menunggu
engkau dengan penuh rindu, bunda. Disini. Dirumah yang penuh cinta ini.
Tak terasa, bulir-bulir bening ini mengalir juga.
Walhamdulillahirrabil’alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sungkem kami untukmu bunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar