Oleh Muhaimin Iqbal |
Jum'at, 21 October 2011 06:44 |
Kemarin
sampai pagi ini harga emas kembali menyentuh harga terendahnya di pasar
internasional, semalam bahkan sempat diperdagangkan pada kisaran US$
1,612/Ozt. Meskipun belum mencapai angka terendah yang mungkin bisa
tercapai dalam perkiraan saya dua pekan lalu di kisaran US$ 1,300-an/Ozt, angka sekarang sudah sangat rendah karena telah turun sekitar 15 % dari angka tertingginya satu setengah bulan lalu pada US$ 1,895/Ozt (05/09/11). Posisi
terendah saat ini kurang lebihnya adalah setengah perjalanan menurun
yang mungkin bisa ditempuh harga emas dunia, apabila perjalanan
menurunnya ini mengikuti pola krisis 2008.
Pertanyaaannya adalah, apa yang menyebabkan penurunan yang drastis ini ? Bukankah Eropa sedang mengalami krisis sehingga orang membutuhkan safe haven ?
Betul
Eropa sedang berada di puncak krisisnya, bahkan bila pertemuan akhir
pekan ini di antara pemimpin-pemimpin mereka tidak mencapai solusi
penyelamatan yang berarti – maka krisis akan tereskalasi dalam skala
yang lebih besar dan lebih luas dampaknya. Dan betul bahwa pasar
membutuhkan safe haven ketika krisis semacam ini terjadi,
tetapi ketika krisis kali ini di Eropa dan kepercayaan dunia terhadap
Euro runtuh – maka untuk sementara safe haven pertama yang ditubruk dahulu oleh pelaku pasar adalah US Dollar.
Mengapa
bukan emas ? karena realitanya para pelaku usaha masih membutuhkan
Dollar sebagai instrument berbagai transaksi perdagangan dan usahanya.
Ketika Euro ditinggalkan dan pasar beralih ke Dollar – maka demand
terhadap US Dollar sementara meningkat dan price-nya tentu juga
meningkat. Nilai tukar Dollar yang meningkat relative terhadap berbagai
mata uang dunia – dan terutamanya tentu Euro – inilah yang membuat harga
emas dalam Dollar menurun.
Meskipun harga emas dunia lagi rendah dan bisa turun ke angka yang lebih rendah lagi, saya masih mengkategorikannya sebagai noise dan bukan signal. Mengapa demikian ?
Karena
sesungguhnya tidak ada perubahan yang fundamental dari unsur yang
paling esensial yang membentuk harga emas itu sendiri. Pelajaran
mendasar tentang mekanisme pembentukan harga adalah supply and demand. Mekanisme supply and demand ini juga berlaku bagi emas , Dollar maupun mata uang lainnya.
Untuk emas, sisi supply-nya
jelas terbatas karena produksinya di seluruh dunia hanya bisa menambah
jumlah emas di permukaan bumi antara 1.5 -2 % per tahun. Sedangkan sisi demand-nya tumbuh jauh lebih cepat karena dari hampir 7 milyar penduduk dunia (tepatnya 6,969,500,000 per kemarin 20/10/11) , diperkirakan lebih dari 36 % di antaranya berada di China dan India yang notabene adalah penggemar emas dalam budayanya dan daya beli mereka terus meningkat. China
dan India selain merupakan dua negara dengan penduduk terbesar di
dunia, pertumbuhan ekonominya juga terbesar yaitu untuk tahun 2011 ini
mencapai 9.1% (China) dan 7.7% (India). Bandingkan ini dengan pertumbuhan ekonomi Amerika tahun ini yang hanya 1.6%, Jepang yang minus 1 % dan Indonesia 6.5%.
Disamping kebutuhan yang terkait dengan budaya dua bangsa tersebut diatas, peningkatan sisi demand emas juga di dorong oleh perlaku bank-bank sentral dunia yang kini adalah juga net buyer untuk emas, demikian pula dunia usaha mulai terus melirik emas ini dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk US Dollar yang sementara ini digunakan sebagai pembanding harga emas dunia, pertumbuhan demand
jangka panjangnya tidak bisa bergerak terlalu jauh dari pertumbuhan
ekonomi negara-negara yang membutuhkan Dollar-nya. Memang China yang
ekonominya tumbuh sangat pesat tersebut juga membutuhkan Dollar, tetapi
tidak sebesar pertumbuhan ekonominya sendiri karena China sedang
mengerem ketergantungannya pada Dollar dan malah berusaha menjadikan
uangnya sendiri sebagai reserve currency bersaing dengan Dollar.
Sisi supply-nya Dollar bisa dicetak dari awang-awang dengan berbagai nama yang indah seperti quantitative easing yang konon kini telah mencapai tahap ke 3 atau satu tahap lagi menjelang kematiannya pada quantitative easing tahap ke 4.
Jadi kalau kita lihat jangka panjang emas yang pertumbuhan demand-nya lebih besar dari supply-nya, dibeli dengan Dollar yang supply-nya lebih besar dari demand-nya,
maka yang dibeli (emas) semakin mahal sedangkan yang untuk membeli
(Dollar) semakin murah – walhasil harga emas akan cenderung lebih besar
dorongan ke atas-nya dalam jangka panjang. Ini juga di confirm oleh trend jangka panjang yang saya tulis pekan lalu (14/10/11).
Tetapi
sekali lagi perlu diingat, bahwa dalam jangka pendek harga emas bisa
jadi turun lebih rendah lagi. Oleh karenanya selalu saya ingatkan di
situs ini untuk tidak berspekulasi dengan harga emas. Wa Allahu A’lam.
|
Kami menyediakan (insya Allah) berbagai macam kebutuhan rumah tangga saya dan anda. Toko On Line Hatoy saya dirikan bertolak karena saya sebagai abdi Pemerintah yang hampir tidak pernah bisa shoping-shoping karena tugas negara. Jadi, bismillahirrahmanirrahim... Mari BERMUAMALAT yang HALAL dan TOYYIB.
Dipilih-dipilih
Assalamu’alaikum,
SELAMAT DATANG, di Toko On Line Hatoy Ponorogo. Kami menyediakan beberapa kebutuhan Sandang ASLI PRODUK DALAM NEGERI dengan HARGA MURAH – Lebih Awet daripada Uangnya – dan tentunya dengan KUALITAS. Silakan tengak-tengok di menu GALERI PRODUK.
Kami menjual karena Kepercayaan dan Komitmen bersama anda Membangun Negeri.
Silakan hubungi kami :
SMS / WhatsApp : 0857 3592 5311
PIN BB : 747A0B44
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, saya hanya menggunakan rekening BRI, Bank Jatim, dan MANDIRI. Untuk info No Rekening Silakan SMS di nomor : 085 735 925 311