Oleh : Muhaimin Iqbal
Maka
akhirnya saya sendiri yang memperkenalkan apa yang saya lakukan
sekarang; ringkasnya saya jelaskan bahwa saat ini saya tidak lagi di
dunia financial tetapi di sektor riil yang saya sebut sebagai Goat & Gold Invesment. Tambah penasaran mereka – karena ini adalah hal yang sama sekali baru di dunia investasi.
Nah
penjelasan saya di rapat BOD ‘BUMN’- nya negeri jiran tersebut, relevan
sekali dengan minat para pembaca situs ini yang mem-bludak untuk
investasi di kambing selain di Dinar yang sudah jalan selama ini.
Kambing dan emas atau Dinar adalah dua hal yang sangat erat dalam system ekonomi dan syariah Islam. Selain seluruh nabi-nabi menggembala kambing,
kambing dan Dinar digunakan untuk standar pelaksanaan hukum-hukum
tertentu dalam syariah. Misalnya ketika Anda pergi haji bersama istri,
karena tidak tahu atau tidak tahan sehingga Anda melakukan hubungan
suami istri sebelum tahallul – maka Anda terkena denda untuk menyembelih 7 ekor
kambing atau 1 ekor unta. Sedangkan Dinar sudah sering saya jelaskan
sebagai standar nisab zakat, nisab pencuri, uang darah dlsb.
Karena
kambing dan Dinar merupakan bagian tidak terpisahkan dari syariat agama
akhir zaman ini, maka pastilah keberadaannya dijamin oleh yang membuat
syariat itu sendiri sampai akhir zaman. Hal ini memudahkan kita dalam memilih bidang investasi atau pekerjaan, karena yang kita lakukan hanyalah menyesuaikan dengan apa yang dikehendakiNya.
Selain
penggunaannya dalam pelaksanaan syariah, secara historis keduanya juga
memiliki hubungan nilai yang sangat dekat – yaitu harga kambing standar
qurban bertahan di sekitar 1 Dinar selama lebih dari 1400 tahun. Inilah
kaidah itu; standar hukum Islam itu valid dan dapat diandalkan sampai
akhir zaman.
Dengan fakta-fakta tersebut diatas-lah maka insyallah tidak salah bila kita menjadikan Goat & Gold
ini sebagai instrumen investasi kita. Yang kemudian perlu disadari
adalah bahwa dalam hal investasi, kambing memiliki karakter yang sangat
berbeda dengan emas atau Dinar. Justru perbedaan karakter inilah yang
membuat keduanya bisa disinergikan untuk saling melengkapi.
Dinar
sebagai investasi merupakan instrumen yang sangat aman karena tidak
pernah kehilangan nilai atau daya beli; appresiasi nilainya mampu
mengalahkan inflasi. Namun meskipun appresiasi nilai Dinar ini bisa
berkisar antara 3 – 5 kali bagi hasil deposito dalam sepuluh tahun
terakhir, satu Dinar tetap satu Dinar bila Anda simpan dalam berapa
lama-pun. Dinar tidak beranak dan daya belinya tetap setara satu ekor
kambing.
Di
sisi lain kambing, standarnya dua tahun beranak tiga kali. Jumlah anak
normalnya sekali beranak adalah dua meskipun bisa lebih atau berkurang.
Namun memelihara kambing adalah investasi yang penuh risiko. Kematian
oleh berbagai sebab penyakit adalah ancaman utamanya, selain
risiko-risiko lain yang tingkatnya lebih rendah seperti kelambatan
reproduksi, berkurangnya hasil susu karena problem pakan dlsb – dlsb.
Risiko-risiko tersebut bisa di minimize dengan adanya team dokter yang competent, adanya ahli reproduksi dan ahli pakan – tetapi risiko-risiko tersebut diatas tidak bisa dihilangkan sama sekali.
Dalam ilmu risk management
yang syar’i; risiko-risiko yang harus kita hadapi tersebut tidak boleh
kita transfer ke orang lain seperti asuransi konvensional ataupun
mekanisme risk transfer lainnya – karena berarti ini memindahkan mudharat ke orang/pihak lain atau jual beli dengan gharar.
Lantas bagaimana solusinya ?, dalam Islam dikenal konsep yang sangat indah yaitu tolong menolong atau taawun. Maka kepada para investor atau shahibul mal di project investasi kambing, kami perkenalkan konsep taawun dengan shahibul mal lain dan atau dengan kami. Ini yang disebut risk sharing ; jadi risk transfer dilarang – namun risk sharing dianjurkan.
Dalam aqad Mudharabah Muqayyadah
yang untuk sementara ini kami batasi minimal setara 10 kambing per
peserta – maka ada 10 peserta dalam satu kandang kambing standar kami
yang isinya sampai 100 ekor kambing. Bila tanpa taawun,
pemilik 10 ekor kambing yang mengalami musibah kematian tiga ekor
kambing misalnya – maka dia akan menanggung sendiri kehilangan 30% dari
investasinya tersebut. Tetapi bila kematian 3 ekor ini di share
dengan pemilik 100 ekor kambing, maka kehilangan ini rata-rata hanya 3
%. Sebaliknya juga demikian bila beranak dan menghasilkan susu –hasilnya
juga di share ke sesama pemilik kambing lain dalam kandang yang sama.
Dengan menggabungkan kedalam bilangan yang lebih besar – risiko insyallah akan lebih stabil dan terkendali - inilah yang disebut law of large numbers atau hukum bilangan besar dalam ilmu risk management.
Perlu
disadari bahwa meskipun berbagai upaya tersebut dilakukan, investasi
kambing tetap akan lebih berisiko ketimbang Dinar – meskipun memang
investasi kambing ini juga berpeluang memberi reward yang lebih besar ketimbang Dinar. Disamping reward lain berupa banyaknya lapangan pekerjaan yang tumbuh dari adanya investasi kambing ini.
Lantas bagaimana Anda memilih antara kedua investasi ini ?, prinsip
dasar investasi tidak menaruh seluruh telur dalam satu kandang-lah yang
berlaku. Untuk persiapan pergi haji, biaya kesehatan, biaya anak
sekolah dan lain sebagainya yang merupakan kebutuhan pokok Anda bila ada
uang – maka memegangnya dalam Dinar secukupnya untuk
keperluan-keperluan tersebut – insyallah akan sangat aman dan
bermanfaat.
Diatas
keperluan yang sifatnya pokok tersebut bila Anda masih memiliki dana
lebih – baru ke investasi seperti ke per-kambing-an ini. Insyallah
hasilnya akan beda, karena selain ada harapan hasil finansial yang lebih
tinggi – banyaknya lapangan pekerjaan yang tercipta dari project semacam ini insyallah membawa barakah.
Bila
Anda tertarik lebih jauh dengan project perkambingan ini dan
peluang-peluang yang hadir bersamanya, kami sudah siapkan satu situs
khusus di www.jonggolfarm.com. Meskipun demikian mohon maaf bila kami belum bisa memenuhi minat para (calon) shahibul mal
seluruhnya – karena untuk memenuhi membludaknya peminat yang sudah ada
saja saat ini – insyaallah diperlukan waktu sampai sekitar 3 bulan yang
akan datang untuk persiapan kandang, bibit, pakan dlsb.
Sambil
menunggu sarana prasarana tersebut, dana peminat kami simpan simpan
dalam Dinar agar tidak kehilangan daya beli. Setiap kandang dan bibit
tersedia, tentu kami prioritaskan pada shahibul mal yang telah lama dananya di kami dalam bentuk Dinar ini. Maka Goat & Gold kini menjadi pasangan investasi yang ideal untuk Anda.
Semoga Allah senantiasa memudahkan jalanNya pada kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar