sahabat pernah memperhatikan adat pernikahan tanah asal
kita? Di jawa misalnya, seorang laki2 yang mau menikah harus menyediakan
berjuta2 rupiah sampai rumah yang siap dihuni, di Sumatra kelihatannya juga
tidak berbeda. Jika tidak, maka siap2lah kalau lamaran kita akan ditolak.
Berdosakah adat ini? Saya tidak tahu pasti prosesnya, jika tak melanggar
syariat dan saling ikhlas insya Allah tidak apa2 (jika salah tolong
pembenarannya). Namun yang saya lihat bukan hukumnya tetapi lebih pada bentuk
dan jumlah maskawinnya. ***
LANJUTAN …
bagi sebagian yang kaya, rupiah, tanah, atau rumah pasti
bukan sesuatu yang susah. Tinggal gesek semua beres. Namun mari kita lihat,
banyak teman kita yang batal menikah hanya gara2 dompet kosong, dan tittlenya cuman
PNS (Pegawai Neng Swasta). Sahabatku muslimah yang lembut hatinya, mari kita
perhatikan sabda Rasulullah berikut: “Aku tidak pernah mendengar seorang wanita
pun yang maskawinnya lebih mulia daripada Ummu Sulaim. Maskawinnya adalah
Islam.” Sunan Nasa’i. Subhanallah.*** pilih-pilih mari kita memilih. Laki2 yang
KAYA (kaya iman dan ketaqwaan) dan TAMPAN
(akhlaq beserta adabnya) maka itulah MAS KAWIN
kebahagian yang paling tinggi untukmu, saudariku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar